

Ga lupa aku setiap hari ngerjain soal MTK Dasar/MTK Soshum buat warming up. Baru aku balik ke Sejarah yang aku barengin sama Geografi, dosa aku waktu itu adalah aku engga belajar Geografi yang bener karena waktu udah ga sempet aku cuma baca buku SKS bahkan kayanya ga masuk ke otak. Waktu itu aku belajar Ekonomi sampe tuntas, engga ada yang dilewatin. Aku ngerasa sebenernya Ekonomi yang paling seru abis aku suka ngitung hehe (dan seneng banget ternyata di Fakultas Hukum ketemu mata kuliah yang berhitung juga, tapi ngitung jatah warisan). Aku lanjutin belajar Ekonomi barengin sama Sosiologi (jadi kalo mumet Ekon aku ganti ke Sosio yang waktu itu aku rasanya kaya ini semua logika, tapi pasti kamu harus tau konsep-konsepnya). Terus aku ngga nyelesain terlalu banyak soal dari mata pelajaran itu, karena emang kuncinya adalah rajin baca. (ICYDK, UTBK tahun 2019 dilaksanain 2 kali terus bakal diambil nilai terbaik buat daftar ke kampus/jurusan tujuan). Itu yang aku kerjain hari-harian sekitar 40 hari sampe hari UTBK pertama aku. Jadi misalnya ada soal pilihan ganda terus ada 5 pilihan di dalamnya, dari ke-lima pilihan itu aku cariin satu-satu definisinya apa. Sebenarnya yang paling ngeselin dari biztrip ini adalah orang yang buat itinerary naudzubillah dimana setelah roadtrip 14 jam, langsung disuruh kerja di lapangan, terus baru check in hotel jam 22.30 dan akhirnya baru bisa mandi setelah hampir 27 jam lamanya sejak waktu mandi terakhir.Īku mulai dari bahas soal-soal Sejarah karena menurut aku itu bisa banget dipelajarin dan dibaca.

Kolaborasi istilah roaming tersebut masih terus keluar selama silaturahmi empat hari dengan beberapa tokoh kunci eksistensi bisnis eFishery di Tulungagung, antara lain: Pak Solekhan, Pak Muktasim, Mas Putut dan the one and only Lord Arman a.k.a. Belum lagi istilah keren yang kerap disebutin eFisherian lain kalau lagi ngobrol, semisal: regmem, dafnom, nubitools, FreshHub, pain points, TLA, building block, which is, tembak calendar, dll. Siksaan berikutnya yang cukup bertubi-tubi adalah harus roaming dengan semua istilah budidaya yang disebutkan sama petani, semacam: FCR, SR, saprodi, Cargill, dll. Mirip-mirip lah kalau lagi nonton film-nya Quentin Tarantino tapi si bak bleeding patin ini versi real.

Warnanya demikian karena literally ya memang isinya darah ikan patin segar yang habis diputus insangnya agar semua darahnya keluar habis dari tubuhnya. Diawali dengan berkunjung ke rumah petani patin yang sedang panen dan gue terkesima dengan bak bleeding berwarna merah darah. TagList: di Tulungagung pagi harinya, siksaan yang sebenarnya baru dimulai.
